WEBINAR PERAN STRATEGIS PERGURUAN TINGGI DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA LITERASI ELEKTORAL PEMILIH
Pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2022, KPU Kabupaten Tasikmalaya bekerjasama dengan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Suryala (IAILM Suryala) membuat webinar dengan judul “Peran Strategis Perguruan Tinggi Dalam Mengembangkan Budaya Literasi Elektoral Pemilih”. Judul tersebut diangkat dengan tujuan untuk meningkatkan peran aktif seluruh Civitas Akademis dalam rangka persiapan Pemilu serentak tahun 2024. Adapun yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut adalah Juri Ardiantoro, Ph.D (Deputi IV Kantor Staf Presiden Republik Indonesia dan Rektor UNUSIA Jakarta) dan Dr. Asep Salahudin, M.A (Rektor IAILM Suryala). Pada kesempatan tersebut Juri Ardiantoro, Ph.D menjelaskan mengenai tema “Mewujudkan Pemilu 2024 yang Berkualitas”, Juri Ardiantoro memaparkan bahwa Apatisme dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemilu cenderung sering terjadi di masyarakat terdidik, seperti di kampus. Terdapat paradoks dalam entitas perguruan tinggi yang lebih memahami terkait pemilu yaitu tentang bagaimana pemilu diselenggarakan dengan baik, tetapi mereka menjadi golongan yang apatis. Maka masyarakat kampus harus memiliki tanggungjawab kepada masyarakat yang harus dapat mempromosikan pemilu menjadi jalan dalam pemilihan. Pemilu harus dimaknai sebagai momentum pemilihan pemimpin yang memiliki kepedulian visi untuk menjadi perpanjangan tangan dan harapan masyarakat. Selain itu juga beliau menjelaskan mengenai tantangan yang terdapat dalam pemilu, bahwa dapat diketahui pemilu bukan hanya sekedar teknis. Pemilu sering dikaitkan dengan ajang politik uang. Dengan begitu diperlukan kritisme terhadap proses pemilu untuk meningkatkan kualitas pemilu. Tujuan dari pemilu untuk memilih pemimpin politik. Ditambah juga dengan perkembangan teknologi informasi, pemilu menghadapi ancaman sentimen SARA dalam mengalahkan lawan. Penggunaan sentimen SARA yang didukung oleh teknologi informasi dalam pemilu berbahaya bagi pemilu yang dapat menghancurkan integritas sosial di Indonesia yang memiliki pluralisme dan multikulturalisme. Konstruksi pemilu harus dapat dibentuk dengan integritas dan legitimate karena menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara pemilu dan perguruan tinggi sebagai entitas intelektual. Dr. Asep Salahudin, M.A menjelaskan mengenai tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Penguatan Literasi Elektoral” . Adapun Peran Perguruan Tinggi sebagai Basic Civic Education 1. Civic Education : pendidikan civic merupakan persyaratan mutlak bagi terbuka diskusi dan opini publik supaya menghindari dari apatisme. 2. Voter Education : pendidikan kepada pemilih yang menjadi tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat. 3. Voter Information : pemberian informasi yang akurat dari penyelenggara pemilu, calon kontestasi politik. Ketika literasi politik tidak terbangun, begitu juga dengan ketika tidak adanya civic dan voter education maka rentan terjadinya politicking, isu-hoax, dan demontrasi massa. Bahwa kita masih dijajah oleh kebodohan dalam setiap peristiwa pemilu. Saat kita mengetahui bahwa calon Bupati/Gubernur/Anggota DPR dan semacamnya menggunakan politik uang, kita sebagai masyarakat tetap saja mau memilih calon pejabat publik tersebut. Ada tiga dimensi dalam literasi elektoral atau three dimensions of electoral literacy, yaitu: Knowledge, Skill, Value. Ketiga dimensi tersebut diperlukan untuk meningkatkan literasi elektoral seluruh civitas akademis sehingga dapat menciptakan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 menjadi lebih baik. Selain itu Perguruan tinggi mempunyai tiga jalan keutamaan untuk dapat membentuk politik yang berkeadabaan, yaitu, Rekognisi, Representasi dan Redistribusi. Beliau meyakini dengan tiga hal tersebut dapat membuat citra politik di Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. Di akhir sesi webinar ditutup dengan tanya jawab oleh seluruh peserta Webinar kepada kedua narasumber. KPU Kabupaten Tasikmalaya mempunyai harapan untuk kedepannya dapat membuat webinar ataupun diskusi-diskusi serupa agar dapat meningkatkan peran aktif seluruh Civitas akademis dalam mensukseskan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.
Selengkapnya